Jl. Surapati No. 1 Negara, Telp. (0365) 41210 | Facebook : Dinas Sosial Kabupaten Jembrana | Instagram : dinsosjembrana

  • Kadis Sosial Jembrana Kunjungi Penerima RS-RUTILAHU

    Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana (Dr. Made Dwipayana, MPPM) didampingi bidang Dayalinjamsos dan Aparatur Desa mengunjungi salah seorang penerima bantuan RS-Rutilahu bernama Ni Komang Nanti (82 Tahun) yang tinggal di Banjar Tegak Gede, desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo pada Rabu (18/12) kemarin.

  • Dinsos Jembrana Siap Terima SLRT

    Dinsos Provinsi Bali didampingi Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Jembrana (I Nengah Suparta, S.KM, M.Kes) mengunjungi salah satu desa yang akan menjadi Puskesos dalam pembentukan SLRT tersebut

  • Rumah Warga Terbakar, Dinsos Jembrana Serahkan Bantuan

    Rumah milik Gusti Putu Sudiartawan asal Banjar Pengajaran Kaler, Desa Berangbang, Kecamatan Negara dilahap si Jago Merah pada Selasa (3/12/2019) kemarin malam. Kebakaran diduga karena disebabkan oleh dupa, beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut namun kerugian diperkirakan mencapai lebih dari 10 juta rupiah.asca bencana

  • Kadis Sosial Jembrana Kunjungi Anak Disabilitas

    Kamis (26/12) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana (Dr. Made Dwipayana, MPPM) pagi tadi mengunjungi salah seorang anak penyandang disabilitas bernama Putu Adi Wiraguna beralamat di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara

  • Hujan Deras, Rumah Sumada Jebol. Dinsos dan Tagana Jembrana Bergerak

    Mendapat informasi dari Ketua DPRD Kabupaten Jembrana ibu Sri Sutharmi. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana (Dr. Made Dwipayana, MPPM) segera meninjau lokasi kejadian sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban..

Kadis Sosial Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Juwuk Manis




Kebakaran besar melahap rumah milik I Ketut Sumerta (27 Tahun) asal Banjar Juwuk Manis, Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan pada Senin (27/1). Kebakaran terjadi sekitar pukul 22.00 Wita, lokasi kebakaran yang jauh dari akses jalan desa dan sumber air menyebabkan sulitnya untuk membantu proses memadamkan api. Kejadian tersebut menyebabkan semua isi rumah ludes terbakar, kerugian diperkirakan mencapai 100juta rupiah. Penyebab kebakaran diduga karena adanya korsleting arus listrik.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana (dr. Made Dwipayana, MPPM) yang mendapat informasi tersebut, segera mengecek lokasi kejadian sekaligus menyerahkan bantuan pada Rabu (29/1) pagi. Didampingi Kasi Pemberdayaan PSKA dan anggota Tagana, Kadis Sosial menyerahkan bantuan kedaruratan berupa Peralatan Dapur, Foodware, Kasur, Tenda Gulung, Paket Lauk Pauk, Selimut dan Tikar.


Share:

Dua Keluarga di Desa Melaya Putuskan Mundur dari PKH



Dua keluarga di Banjar Melaya Tengah Kelod, Desa Melaya Kecamatan Melaya memutuskan mundur dari Program Keluarga Harapan (PKH). Dua keluarga tersebut adalah keluarga ibu Ni Luh Diani Asih dan ibu Ni Kadek Tariani. Ibu Diani tercatat sebagai penerima PKH sejak tahun 2016 sedangkan ibu Tariani adalah peserta PKH sejak tahun 2015. Selama menjadi peserta PKH, mereka menerima dampingan serta edukasi bagaimana supaya keluarganya mampu mandiri secara ekonomi.

Ibu Diani yang menekuni usaha pembuatan gula merah dan ibu Tariani yang menekuni usaha mebel bersama keluarganya, sekarang sudah merasa mampu untuk memenuhi kebutuhannya dan memutuskan untuk mundur dari kepesertaan sebagai penerima PKH. Pengunduran diri tersebut secara resmi dibuat dengan menandatangani surat pengunduran diri sebagai peserta PKH yang didampingi oleh Pendamping PKH pada Senin (21/1). Dengan keluarnya dua keluarga di Desa Melaya tersebut, sekarang total sudah ada enam keluarga yang memutuskan mundur dari penerima PKH.
Share:

Mampu Mandiri, Sri Muliani Putuskan Mundur dari PKH


Keluarga ibu Wayan Sri Muliani adalah keluarga keempat yang memutuskan mundur dari kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH) di awal Tahun 2020 ini. Ibu Sri berasal dari banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo dan telah menjadi peserta PKH sejak tahun 2015. Ibu Sri memutuskan mengundurkan diri dari kepesertaan PKH karena merasa sudah terlalu lama menerima bantuan PKH. Selain itu, berkat kerja kerasnya ibu Sri bersama suaminya kini telah mampu untuk mendirikan rumah serta menyekolahkan anak-anaknya. 


Suami ibu Sri yang bekerja sebagai pemborong bangunan sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Didampingi Kelian Dinas Banjar Sekar Pancasari dan Pendamping PKH mereka memutuskan keluar dari PKH dengan menandatangi surat pengunduran diri. Mereka juga berharap bantuan PKH ini dapat diterima oleh keluarga yang lebih membutuhkan.




Share:

Sudah Mampu, Ibu Rasmah Keluar dari PKH



Satu lagi keluarga yang memutuskan mundur sebagai peserta Program Keluarga Harapan pada awal tahun ini, adalah keluarga ibu Rasmah yang berasal dari Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Ibu Rasmah merupakan peserta PKH sejak Tahun 2015, semenjak menerima bantuan PKH secara perlahan kesejahteraan keluarga ibu Rasmah mulai membaik sehingga mampu keluar dari zona kemiskinan. Keputusan untuk mundur dari kepesertaan PKH dipilih ibu Rasmah dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun. Ibu Rasmah adalah salah satu contoh masyarakat yang bijak, ketika dia sudah mampu dia memutuskan untuk berhenti menerima bantuan sehingga bantuan dapat diberikan kepada masyarakat lain yang lebih membutuhkan.

Dari bimbingan yang didapat dari pendamping PKH disertai kerja keras dan doa, ibu Rasmah akhirnya dapat keluar dari zona kemiskinan. Kini ibu Rasmah memiliki usaha berjualan soto bersama suaminya, dari hasil berjualan tersebut sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan dari keluarganya. Ibu Rasmah didampingi oleh Pendamping PKH yang disaksikan oleh Lurah Loloan Timur, Kepala Lingkungan Ketugtug dan Babhinkamtibmas menandatangani surat pernyataan mundur dari kepesertaan PKH pada Jumat (17/1) pagi tadi.
Share:

Kadis Sosial Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Desa Kaliakah


Diduga akibat arus pendek listrik, rumah Dewa Ketut Rai (75 Tahun) yang berlokasi di Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ludes terbakar pada Selasa (14/1) siang kemarin.  Kebakaran pertama kali diketahui oleh anakknya I Ketut Adiarka (35 Th) bersama istrinya Desak Komang Suarningsih (40 Th) sekitar pukul 13.20 WITA. Rumah semi permanen tersebut rata dengan tanah setelah selama kurang lebih 1 jam dilahap si Jago Merah. Api baru bisa dipadamkan setelah 3 unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian.

Mendapat informasi tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana (dr. Made Dwipayana, MPPM) didampingi Kabid Dayalinjamsos dan Tagana datang meninjau langsung lokasi kejadian pada Rabu pagi tadi. Kadis Sosial juga menyerahkan bantuan kedaruratan yang diterima oleh anak korban, adapun bantuan yang diserahkan berupa Peralatan Dapur, Foodware, Paket Sandang, Paket Lauk Pauk, Kasur dan Tenda Gulung (Terpal).
Share:

Kadis Sosial Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran


Musibah kebakaran menimpa keluarga Bapak I Ketut Arta (55 Tahun) asal Banjar Adnyasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya pada Kamis (9/1) malam kemarin. Kebakaran diduga disebabkan oleh konsleting listrik yang bersumber dari dalam kamar suci pada pukul 20.30 WITA kemarin. Kerugian akibat dari musibah tersebut diperkirakan mencapai 95 juta rupiah, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.


Mendapat laporan tersebut dari anggota TAGANA (Taruna Siaga Bencana), Kadis Sosial (dr. Made Dwipayana, MPPM) didampingi Kepala Bidang Dayalinjamsos langsung menuju lokasi kebakaran pada Jumat (10/1) tadi pagi. Kadis Sosial menyerahkan bantuan kedaruratan bencana kepada korban, adapun bantuan yang diserahkan berupa paket sandang, foodware, peralatan dapur, kasur, terpal, dll.
Share:

Dinsos Jembrana Sambut Baik Rencana Bantuan CSR Bank BPD Bali


Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana (dr. Made Dwipayana, MPPM) menerima kunjungan dari Bank BPD Bali pada Kamis (9/1) pagi tadi. Kunjungan tersebut terkait dengan rencana bantuan CSR (Corporate Social Responbility) dari Bank BPD Bali kepada masyarakat kurang mampu dan penyandang disabilitas. Kadis Sosial menyambut baik hal tersebut, bantuan CSR sangat membantu Pemerintah dalam menangani pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial.

Terkait bantuan tersebut, Bank BPD Bali meminta data usulan penerima bantuan kursi roda atau tongkat ketiak yang telah diverifikasi. Besar harapan kami, pihak lainnya juga bisa berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.

Share:

Bupati Jembrana Kunjungi Balita Penderita Craniosynistosis




Bupati Jembrana didampingi Kepala Dinas Sosial mengunjungi Ni Kadek Dwi Anggrani (1,5 Tahun) penderita Craniosyntosis yang berasal dari Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana pada Selasa (7/1) pagi tadi. Craniosynostosis adalah kondisi cacat lahir ketika ubun-ubun menutup lebih cepat. Akibatnya, kepala bayi berkembang dengan tidak normal dan menyebabkan bentuk kepala bayi tampak tidak sempurna. Kondisi ini membuat otak mendorong tulang tengkorak, sehingga bentuk kepala bayi menjadi tidak proporsional.


Keluarga Bapak I Gede Parma tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS)  yaitu data kemiskinan yang ditetapkan oleh Menteri Sosial. Dalam kunjungan tersebut, Bupati Jembrana menyerahkan Kartu Indonesia Sehat dan sembako kepada keluarga Bapak Gede Parma.  Pemerintah telah berupaya memberikan bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, namun hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk pihak swasta maupun masyarakat juga ikut membantu meringankan beban keluarga tersebut.  (NA)

Share:

Kesejahteraan Meningkat, Ibu Sriantari Keluar dari PKH



Satu lagi keluarga yang memutuskan untuk keluar sebagai peserta Program Keluarga Harapan adalah keluarga ibu Komang Sriantari yang berasal dari Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Keputusan untuk mundur dari kepesertaan PKH dipilih ibu Komang dengan sukarela. Ibu Komang merupakan peserta PKH sejak Tahun 2015, semenjak menerima bantuan PKH secara perlahan keadaan perekonomian keluarga ibu Komang mulai membaik. 

Berkat kegigihan dan kerja keras disertai doa, ibu Komang akhirnya dapat keluar dari zona kemiskinan. Kini ibu Komang memiliki usaha warung kelontong untuk menopang perekonomiannya. Beliau mengatakan bahwa usaha ini berkat motivasi dan dorongan dari pendamping lewat pertemuan FDS dengan modul pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha. dengan bantuan PKH ibu Komang Sriantari sangat bersyukur sudah dibantu baik berupa bantuan finansial dan motivasi bagi keluarganya .Ibu Komang didampingi oleh Pendamping PKH menandatangi surat pernyataan mundur dari kepesertaan PKH pada Senin pagi tadi (6/1).
Share:

Keluar dari Kemiskinan, Ibu Aniasih Putuskan Mundur dari PKH


Mengawali Tahun 2020, ibu Gusti Ayu Kade Aniasih putuskan mengundurkan diri dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Keputusan tersebut dipilih ibu Aniasih secara sukarela, dia menyadari bahwa kini kehidupannya sudah lebih baik sehingga mampu secara mandiri dalam perekonomian. Bantuan PKH yang diterimanya sejak Tahun 2017 sangat membantu dalam meningkatkan kualitas kehidupannya, sebelumnya ibu Aniasih hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, setelah menerima PKH dia dibimbing bagaimana mengatur keuangan keluarga dan mulai membuat suatu usaha. Dari bimbingan yang diberikan oleh Pendamping PKH, sekarang ibu Aniasih bisa menekuni usaha susu provit sehingga mampu meningkatkan perekonomian keluarganya.

Ibu Aniasih didampingi oleh Pendamping PKH (Usman, S.Kom) membuat surat pernyataan pengunduran diri dari kepesertaan PKH yang diketahui juga oleh Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad pada Jumat pagi tadi (3/1). "Terima kasih kepada pendamping PKH, semoga PKH sukses terus dan saya bangga pernah menjadi anggota PKH, didalam PKH saya bisa menjadi lebih bisa merubah kehidupan kedepannya" tutur ibu Aniasih ketika membuat surat pernyataan tersebut. Ibu Aniasih adalah salah satu contoh masyarakat yang bijak, ketika dia sudah mampu dia memutuskan untuk berhenti menerima bantuan sehingga bantuan dapat diberikan kepada masyarakat lain yang lebih membutuhkan. (NA)

Share:

Label